Download Buku Seni Budaya Kelas IX Kurikulum 2013

Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran ini bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berperan dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global. Pembelajaran seni di tingkat pendidikan dasar dan menengah bertujuan mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan-tujuan psikologis-edukatif untuk pengembangan kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman namun lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan estetis . 

Pendidikan Seni Budaya secara konseptual bersifat (1) multilingual, yakni pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media, dengan pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa gerak, bahasa peran, dan kemungkinan berbagai perpaduan di antaranya. Kemampuan mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang konsep seni, teori ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artisitik, dan nilai kreativitas. Pendidikan seni bersifat (2) multidimensional, yakni pengembangan beragam kompetensi peserta didik tentang konsep seni, termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, dan etika. Pendidikan seni bersifat (3) multikultural, yakni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapresiasi beragam budaya nusantara dan mancanegara.

Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu; 
  1. Menumbuhkembangkan sikap toleransi
  2. Menciptakan demokrasi yang beradab,
  3. Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
  4. Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
  5. Menerapkan teknologi dalam berkreasi
  6. Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia
  7. Membuat pergelaran dan pameran karya seni.
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu:
  1. Seni Rupa (Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat penerapan ragam hias dan ilustrasi). 
  2. Seni Musik (Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik, Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni musik. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik vokal dan alat musik). 
  3. Seni Tari (Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran seni tari melakukan dan mengkreasikan tari bentuk). 
  4. Seni Teater (Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater, Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni teater. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik bermain teater). 
Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan minimal 2 aspek seni.

Sesuai dengan Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum tahun 2013, muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. 
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar: 
  1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya; bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan 
  2. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. 
  3. Mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs menekankan pada aspek apresiasi dan kreasi, dalam ranah pendidikan dapat diurai menjadi kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut cara bekerjanya simultan dan tidak dapat dipisahkan satu diantaranya, sedangkan dalam proses penciptaan seni, ditekankan pada proses pengembangan kreativitas, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Seni Budaya melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan. Aktivitas fisik dan cita rasa keindahan itu tertuang dalam kegiatan apresiasi, eksplorasi, eksperimentasi dan kreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Masing-masing aktivitas mencakup pembinaan dan pemberian fasilitas mengungkap gagasan seni, keterampilan berkarya serta apresiasi dalam konteks sosial budaya masyarakat.
Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan guru pada pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya diantaranya;

  1. Model Pembelajaran Kolaboratif (Pada model pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya peserta didiklah yang harus lebih aktif: a. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi. b. Berbagi tugas dan kewenangan. c. Guru sebagai mediator dan d. Kelompok peserta didik yang heterogen.
  2. Model Pembelajaran Berbasis Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar). 
  3. Model Pembelajaran Discovery Learning (Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi pada peserta didik yang tidak begitu saja menerima materi pembelajaran secara final, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103). Dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas). 
Berbagai teknik penilaian hasil Belajar Seni Budaya yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam Sistem
Penilaian Kelas sebagai berikut:
  1. Penilaian Kompetensi Sikap
  2. Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
  3. Penilaian Kompetensi Pengetahuan ( Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Instrumen penugasan sering digunakan pada mata pelajaran Seni Budaya, khususnya pada komptensi yang menekankan kepada apresiasi seni.
  4. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubric)
Berikut ini adalah isi materi mata pelajaran seni budaya kelas IX diantaranya meliputi
Bab I Seni Lukis
  • Pengertian Lukisan dan Gaya Lukisan
  • Tema Seni Rupa Murni 
  • Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis 
  • Jenis lukisan berdasarkan teknik dan bahan yang digunakan 
  • Teknik Berkarya Seni Melukis 
Bab II Seni Patung
  • Pengertian dan fungsi patung 
  • Bentuk dan jenis patung 
  • Alat dan bahan seni patung
  • Teknik berkarya seni patung
  • Praktek membuat patung
Bab III Menggubah Lagu Modern Secara Unisono
  • Lagu Modern Indonesia
  • Lagu Unisono 
  • Latihan Menggubah Lagu Modern Secara Unisono
Bab IV Lagu Modern dalam Sajian Vokal Grup
  1. Konsep menyajikan lagu secara vokal grup 
  2. Latihan menggubah lagu modern secara vokal grup
Bab V Tari Modern
  • Pengertian tari modern
  • Jenis gaya tari modern 
  • Fungsi tari modern 
  • Nilai estetis tari modern
Bab VI Iringan Tari Modern
  • Pengertian iringan tari 
  • Jenis iringan tari modern 
  • fungsi iringan tari modern 
  • Mempraktikkan karya tari sesuai dengan iringan 
Bab VII Dasar Pemeranan Teater Modern
  • Latihan Olah Tubuh
  • Olah Vokal
  • Olah Rasa 

Bab VIII Rancangan Pementasan
  • Lakon 
  • Latihan menulis cerita
  • Pelatihan pemeran 
  • Rancangan tata artistic
Bab I Seni Grafis
  • Pengertian Seni Grafis
  • Jenis Karya Seni Grafis Berdasarkan teknik
  • Berkarya Seni Grafis
Bab II Seni Pameran
  • Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pameran 
  • Perencanaan Pameran 
  • Tahapan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa 
  • Evaluasi Pameran 
Bab III Bernyanyi Lagu Modern
  • Jenis Lagu Modern
  • Gaya Bernyanyi Lagu Modern
  • Latihan Bernyanyi Lagu Modern Dengan Gaya Yang Tepat 
Bab IV Ansambel Lagu Modern
  • Jenis Musik Ansambel 
  • Memainkan Lagu Modern Dalam Bentuk Ansambel 
Bab V Komposisi Tari
  • Pengertian Komposisi 
  • Menyusun Karya Tari 
Bab VI Pagelaran Karya Tari
  • Manajemen Pertunjukan Tari 
  • Pergelaran Kaya Seni Tari 
Bab I Manajemen Pertunjukan Teater Modern
  • Manajemen 
  • Pembagian Kerja 
  • Manajemen Artistik
Bab II Pementasan Teater Modern