Pengertian Kebinekaan Indonesia

 Kebinekaan Indonesia

Tujuan Pembelajaran

Kebinekaan Indonesia

  1. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan keragaman gender, msuku dan budaya di Indonesia.
  2. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan keragaman agama, ras dan antargolongan di Indonesia.
  3. Peserta didik berkontribusi menjaga nilai kebinekaan Indonesia sesuai tingkatnya.

A. Keragaman Gender

Salah satu keragaman yang perlu diperhatikan adalah gender, atau ke ragaman berdasar jenis kelamin yakni perempuan dan laki-laki. Keragaman ini tentu  bersifat universal atau berlaku bagi seluruh umat manusia di dunia. Untuk mewujudkan keadilan di masyarakat dan membangun kemajuan bersama, keragaman berdasar gender ini perlu diperhatikan.

1. Pengertian Gender


Pengertian atau deinisi gender adalah “jenis kelamin”. Hal tersebut tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan demikian keragaman gender adalah keragaman jenis kelamin, yakni perempuan dan laki-laki. Pembedaan kedua kelompok gender ini berdasarkan aspek isiologi. Yakni per bedaan secara isik berdasarkan ciri isik biologis masing-masing, serta hormonnya yang meng atur fungsi biologis masing-masing. Perempuan memiliki fungsi reproduksi untuk mengan dung dan
melahirkan anak sebagai penerus generasi.
Selain secara isiologis, juga terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki, yakni bila dipandang dari sudut pandang antropologi. Di masyarakat zaman pra tradisional, laki-laki umumnya bertugas untuk mencari makanan dengan berburu dan meramu, yakni mengumpulkan makanan di hutan. Sedangkan perempuan mengolah makanan dan menjaga anak-anak secara bersama-sama di gua.

3. Membangun Kesadaran Gender

Di kehidupan sehari-hari kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Masih terjadi adanya praktik merendahkan dan bahkan melecehkan perempuan karena pada umumnya perempuan secara isik tidak sekuat laki-laki. Padahal laki-laki dan perempuan setara di hadapan Tuhan serta hukum. Karena itu muncul gerakan perlindungan dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.Di Indonesia, pemerintah juga terus berusaha membangun kesadaran gender di masyarakat. Di antaranya dengan membentuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejak tahun 1983. Selain itu juga dibentuk Komisi Nasional Perempuan. Sedangkan untuk kegiatan politik, 30 persen dari wakil partai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus perempuan.
Baca Juga

B. Keragaman Suku


Tahukah kalian berapa banyak suku bangsa di Indonesia? Berdasarkan survei tahun 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa di Indonesia terdapatsebanyak 1.340 suku. Jika dipandang dari dari bahasa serta budayanya, setidaknya terdapat sekurang-kurangnya 300 suku bangsa di Indonesia.
Suku adalah masyarakat yang memiliki budaya sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya. Budaya yang membedakan satu suku dengan suku lainnya adalah bahasa, adat istiadat, hingga kebiasaannya. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang paling banyak sukunya di dunia. Namun suku-suku yang berbineka atau beragam ini menjadi satu kesatuan antara lain dengan berbahasa yang sama, Bahasa Indonesia.

1. Papua dan Maluku

Wilayah Papua dan Maluku memiliki jumlah suku bangsa paling banyak. Terutama di kawasan Papua yang bergunung-gunung dengan medan yang sulit, hingga masyarakatnya terpisah satu sama lainnya. Ada ratusan suku di daerah ini. Suku terbesarnya adalah Asmat, Dani, Mee hingga Arfak. Sukusuku pantai Papua memiliki banyak hubungan dengan suku-suku Maluku seperti Ambon, Kei, Ternate dan suku-suku di pulau Halmahera.

2. Bali dan Nusa Tenggara

Ada tiga kelompok utama suku di kawasan ini. Di daerah paling barat adalah suku Bali yang tinggal di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Lalu suku Sasak yang menjadi suku utama di Pulau Lombok. Di Pulau Sumbawa ada suku Bima dan Sumbawa. Sedangkan di wilayah timur di Nusa Tenggara terdapat puluhan suku. Suku-suku utama di daerah ini adalah Timor, Alor, Sumba, serta suku-suku di Floresseperti Ende, Bajawa, hingga Manggarai. Terdapat pula suku yang berumah di atas laut, yakni Suku Bajo di daerah Komodo.

3. Sulawesi

Suku laut Bajo juga ada di daerah Sulawesi, di wilayah Selatan, Tenggara, Tengah, hingga Utara. Namun suku-suku utama di daerah ini adalah Bugis, Makasar, serta Minahasa. Terdapat pula puluhan suku lain di Sulawesi seperti Tolaki, Buton, Mandar, Toraja, Kaili, Gorontalo hingga Sangir.

4. Kalimantan

Kalimantan memiliki rumpun suku Dayak yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Seperti di Papua, banyaknya suku Dayak di Kalimantan terjadi karena wilayahnya terpisah-pisah oleh hutan yang sangat lebat. Selain suku-suku Dayak, Kalimantan juga memiliki suku Banjar, Bugis, Melayu dan peranakan Tionghoa yang sudah berabad-abad bermukim di Kalimantan.

5. Jawa

Empat suku utama di Jawa adalah suku-suku yang paling banyak warganya di Indonesia. Keempat suku itu adalah Jawa, Sunda, Madura, serta Banten. Selain itu, di Jawa juga terdapat tiga suku kecil yakni Tengger dan Osing di Jawa Timur serta suku Badui di Banten. Di Jawa Tengah terdapat warga Jawa Banyumasan sedang di Jawa Barat terdapat warga Cirebonan. 


6. Sumatra

Di wilayah timur pulau Sumatra serta kepulauannya merupakan wilayah utama suku Melayu. Dari suku inilah Bahasa Melayu menyebar dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Indonesia sejak berabad-abad silam, sehingga dijadikan Bahasa Indonesia. Suku utama di pantai barat terdapatMinang, sedangkan di paling utara adalah Aceh. Selain itu terdapat suku Tapanuli, Batak Toba, Karo, Pasemah, Rejang, Lebong, Mentawai, Nias, Alas, Gayo, Anak Dalam, dan lainnya. 

C. Keragaman Budaya

Kalian tentu tahu keragaman budaya berhubungan dengan keragaman suku. Semakin banyak suku di
suatu negara, semakin banyak budaya yang dimilikinya. Itulah yang terjadi di Indonesia yang memiliki ratusan suku yang berbeda. Maka budayanyapun sangat banyak atau beragam. Banyak hal yang dapat  dimasukkan sebagai budaya. Mulai dari kesenian daerah, tradisi dan upacara, aristektur rumah, peralatan rumah tangga serta kerja, hingga adat istiadat seharihari. Keragaman budaya yang mudah dikenali antara lain adalah kesenian, arsitektur, hingga tradisi dan upacara.

 

1. Lagu Daerah

Salah satu bentuk kesenian daerah yang mudah ditandai adalah seni suara serta musik. Setiap daerah memiliki lagu daerahnya masing-masing. Maka di Indonesia terdapat ratusan lagu daerah yang kalau dipelajari tidak akan segera habis.  Beberapa lagu daerah bahkan terkenal secara nasional. Beberapa lagu daerah dari Sumatra sangat terkenal. Di antaranya adalah Bungong Jeumpa dari Aceh, Sinanggar Tulo dari Tapanuli, Kampung Nan Jauh di Mato dari Minang hingga Lancang Kuning dari Melayu. Lagu-lagu daerah dari Pulau Jawa antara lain adalah lagu Kicir-Kicir dariBetawi, Bubuy Bulan dari Sunda, Lir Ilir dari Jawa, hingga Tanduk Majeng dari Madura. Dari Kalimantan dikenal lagu Ampar-Ampar Pisang, dari Bali lagu Janger, dari Nusa Tenggara antara lain lagu Bolelebo.
Sementara itu lagu daerah dari Sulawesi seperti lagu Angin Mamiri dari Daerah Bugis dan lagu O Ina Ni Keke dari Minahasa juga sangat terkenal. Orang ndonesia umumnya juga mengenal lagu Ambon Manise dari Ambon, serta amko Rambe Yamko dari Papua. Beriringan dengan lagu daerah, terdapat alat-alat musik tradisional. Adaat musik gordang dan serunai di Sumatra, angklung di Jawa Barat, gamelan  di Jawa dan Bali, sape’ di Kalimantan, kolintang di Sulawesi, sasando di Nusa Tenggara, hingga tifa di Papua dan Maluku. 

2. Tarian Daerah

Kesenian daerah yang juga banyak ragamnya adalah tarian. Salah satu tarian daerah di Indonesia yang paling terkenal di dunia adalah tari Saman dari Aceh. Inilah tari yang dipilih untuk acara pembukaan pesta olahraga Asian Games 2018. Tari itu dilakukan oleh 1.600 siswa SMA di Jakarta, dan disiarkan secara langsung ke seluruh negara Asia.  Masih terdapat ratusan tari daerah lainnya di Indonesia. Yang terkenal antara lain adalah Tor-tor dari Batak, Serampang Dua Belas dari Melayu, Tari Piring dari Minang, Jaipong dari Sunda, Serimpi dari Jawa, Pendet dari Bali, Ajat Temui Datai dari Kalimantan, Pakarena dari Sulawesi, Cakalele dari Maluku, hingga Tari Cendrawasih dari Papua. Selain itu, Papua juga menyumbang lagu dan tari Sajojo. Ini salah satu tarian yang sangat sering dipakai untuk senam pagi bersama-sama di seluruh Indonesia. Tari daerah lain yang juga terkenal untuk dipakai senam pagi adalah lagu dan tari Maumere dari Nusa Tenggara. 

3. Tradisi dan Upacara

Sangat banyak tradisi dan upacara di Indonesia, mulai dari Papua hingga Aceh. Salah satu upacara yang terkenal di Papua adalah upacara bakar batu. Seluruh  warga berkumpul untuk bersyukur atau mengikat perdamaian dengan berpesta bersama. Makanannya dimasak menggunakan batu yang dibakar. Di daerah lain upacara kematian juga mengundang perhatian masyarakat.Suku Dayak mengenal upacara Tiwah, masyarakat Bali melakukan upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Sedangkan Suku Toraja di Sulawesi melakukan upacara Rambu Solo untuk mengantarkan jenazah. Jenazah bukan dikubur tapi disimpan dalam gua di dinding tebing yang tinggi.  Di Madura ada tradisi balapan sapi yang disebut Karapan, sedangkan masyarakat di Sumatra mengenal budaya balap perahu di sungai dalam tradisi Pacu Jalur. Di Pulau Nias ada tradisi berabad-abad berupa lompat batu. Sedangkan di Kalimantan, tepatnya di Banjarmasin terdapat pasar terapung. Seluruh pedagang berjualan di sungai menggunakan perahu masing-masing.  Banyak pula tradisi yang juga menarik seperti tradisi Bambu Gila di Maluku, mencari cacing laut dalam tradisi Bau Nyale di Lombok, upacara Pasola di Sumba, Kesodo di masyarakat Tengger Jawa Timur, Sekaten di Solo dan Yogya, hingga upacara Tabuik di Minang. Semua itu menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang tiada taranya.

4. Rumah dan Kampung Adat

Keragaman rumah serta kampung adat juga menunjukkan kebinekaan Indonesia. Rumah adat di tiga pulau besar yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi umumnya merupakan rumah panggung. Lantainya tidak di tanah, melainkan berupa panggung dari kayu untuk berjaga-jaga dari ancaman banjir dan kemungkinan serangan binatang buas.
Di Sumatra rumah adat Krong Bade, Rumah Bolon, Rumah Gadang, dan Rumah Limas semuanya berupa rumah panggung dengan tiang tinggi. Begitu pula Rumah Panjang, Rumah Betang, Rumah Lamin dan Rumah Banjar di Kalimantan. Di Sulawesi, rumah Balla dan Rumah Walewangko juga merupakan rumah panggung. Di beberapa daerah, terdapat rumah adat dengan tiang pendek seperti di
Maluku, Sunda, hingga Nusa Tenggara. Sedangkan rumah adat berlantai di tanah terdapat di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Di antaranya adalah rumah Joglo di Jawa, rumah Bali, Bale Tani di Lombok hingga rumah Sasadu di Maluku
asadu di Maluku.
Rumah adat berlantai di tanah di Papua berwujud rumah Honai serta Ebeai di kawasan pegunungan. Rumah tanpa jendela tersebut beratap bulat dari jerami atau rumbia buat menahan hawa dingin. Bahan atap semacam itu juga dipakai untuk rumah adat di Nusa Tenggara seperti Rumah Musalaki serta Mbaru Niang. Rumah ada Mbaru Niang beratap kerucut meninggi, antara lain terdapat di kampung adat Wae Rebo Flores. Kampung adat lain yang terkenal adalah Kampung Naga Jawa Barat, Desa Sade Lombok, Bawomataluo Nias, Ragi Hotang Pulau Samosir, hingga Kete Kesu di Toraja. Di Kete Kesu terdapat rumah adat yang menarik perhatian banyak wisatawan, yaitu Rumah Tongkonan. Atapnya meniru bentuk tanduk kerbau. Atap rumah adat yang juga meniru bentuk tanduk kerbau lainnya adalah Rumah Gadang Minang. Sedangkan tanduk-tanduk kerbau sebenarnya dipakai buat penghias rumah-rumah adat Sumba.


D. Keragaman Agama 

Baca Juga


Keragaman dalam beragama di Indonesia ditandai dengan adanya enam agama resmi yang diakui negara. Setiap pemeluk agama menjalankan keyakinan dengan melakukan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing. Meskipun berbeda agamanya, masyarakat tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Dengan beragama secara benar akan membuat setiap orang menjadi pribadi yang baik dalam menjalankan kehidupan sehari. Agama akan menenteramkan jiwa dan membuat kehidupan masyarakat menjadi damai, apapun keyakinan agama yang dianutnya. Hal tersebut merupakan keadaan yang patut disyukuri


1. Islam


Sebagian besar penduduk di Indonesia memeluk agama Islam. Agama ini mulai masuk ke Nusantara pada Abad ke-7 dan berkembang pesat mulai Abad ke-13 dibawa oleh para pedagang dari Arab, India, dan China. Tuhan dalam ajaran Islam adalah Allah. Ajarannya disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Umat Islam wajib beribadah shalat lima kali sehari. Al-Qur’an menjadi kitab sucinya.

2. Kristen Protestan

Agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah kedatangan bangsabangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris, sekitar Abad ke-17. Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas Injil menjadi kitab sucinya. Umat Kristen Protestan wajib beribadah setiap akhir pekan di gereja masing-masing.

Agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah kedatangan bangsabangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris, sekitar Abad ke-17. Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas. Injil menjadi kitab sucinya. Umat Kristen Protestan wajib beribadah setiap akhir pekan di gereja masing-masing.

3. Katolik


Agama Katolik mulai berkembang bersama dengan kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis diAbad ke-16. Tuhannya sama dengan Kristen Protes tan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus. Kitab sucinya juga Injil. Dengan peribadatan tersendiri berbedadengan Protestan, umat Katolik wajib beribadahsetiap akhir pekan di gereja Katolik.

4. Hindu

Agama Hindu mulai berkembang sekitar abad ke-5, bersamaan dengan masuknya pengaruh budaya India yang mengenal dewa-dewa. Ajaranajarannya ditulis dalam Kitab Weda. Di Indonesia, agama ni berkembang sebagai Hindu Bali. Tuhannya adalah Sang Hyang Widiwasa. Umat Hindu wajib beribadah mengikuti upacara-upacara keagamaannya.

5. Buddha

Agama Buddha mulai berkembang di abad ke-8 di masa Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, dan Syailendra di Jawa yang membangun Candi Borobodur. Selanjutnya dikembangkan oleh para biksu Tiongkok. Agama Buddha didasarkan pada ajaran Sidharta Buddha Gautama, menggunakan Kitab Tripitaka.  Umat Buddha wajib beribadah di vihara masing-masing.

6. Konghucu

Agama Konghucu mulai berkembang sekitar abad ke-13 hingga abad ke-19 bersama dengan kedatangan bangsa Tiongkok. Agama ini didasarkan pada ajaran Konfusius dan berkembang pesat di Kawasan Pecinan seperti Singkawang Kalimantan, Bangka Belitung, hingga Lasem di Jawa. Umat
Konghucu wajib beribadah di klentengmasing-masing.

E. Keragaman Ras dan Antargolongan

Keragaman lain yang terdapat di Indonesia adalah keragaman ras dan antargolongan. Ras disebutkan berasal dari Bahasa Perancis yang berarti ‘akar’. Dengan demikian, ras dapat disebut sebagai akar daripopulasi atau kumpulan manusia berdasarkan genetika tubuh serta tampilan isiknya atau  enotipe-nya. Selain ras, keragaman juga terdapat pada antargolongan masyarakat. Kalian tentu tahu bahwa di masyarakat ada golongan-golongan. Baik golongan berdasarkan pilihan politik, kemampuan ekonomi, maupun dari kegiatannya sehari-hari. Semua itu membentuk kebinekaan Indonesia

1. Keragaman Ras

Perhatikan isik teman-temanmu di sekolah. Samakah warna kulitnya mereka semua atau berbeda-beda? Begitu juga matanya, rambutnya, hingga bentuk tubuhnya? Warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, hingga bentuk tubuh setiap orang berhubungan dengan ras masing-masing. Masyarakat Indonesia terdiri atas dua ras besar, yakni Ras Mongoloid Melayu di wilayah barat serta Melanesoid Papua di timur. Ras MongoloidMelayu merupakan ras utama suku-suku besar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi. Ras ini berkulit coklat kekuningan dengan rambut lurus dengan tubuh agak kecil

Sementara itu Ras Melanesoid Papua menyebar dari Papua hingga Maluku, terutama di Kepulauan Kei dan Aru. Ras ini berkulit coklat kehitaman, berambut keriting, dengan tubuh agak gempal. Di wilayah pesisir Papua hingga Maluku, Ras Mongoloid Melayu dan Melanesoid Papua telah bercampur selama berabad-abad

2. Keragaman Antargolongan

Perhatikan kembali teman-temanmu di sekolah serta keluarganya masingmasing. Bukankah mereka bukan hanya berbeda-beda dalam suku, ras, dan agama, namun juga berbeda-beda golongannya. Golongan itu dapat menyangkut tingkat ekonomi, pilihan organisasi dan politik, maupun golongan soa pekerjaan dan kegiatan di masyarakat. Dalam hal ekonomi, golongan masyarakat juga berbeda-beda. Ada orang yang sangat mampu secara ekonomi, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga yang kurang mampu. Anak-anak dari keluarga mampu umumnya punya fasilitas lebih baik, sedangkan yang kurang mampu umumnya lebih mandiri dalam berbagai hal. Semuanya perlu saling menghargai serta mendukung satu sama lain. Organisasi serta pilihan politik setiap keluarga juga bisa berbeda-beda. Yang satu lebih suka mendukung organisasi tertentu dan memilih suatu partai. Yang satu lagi aktif di organisasi lainnya serta menjadi anggota partai berbeda. Maka golongan masyarakat menyangkut organisasi dan pilihan politik pun bisa berbeda-beda.

F. Menjaga Nilai Penting Kebinekaan



1. Nilai Penting Kebinekaan

Setiap orang maupun kelompok masyarakat selalu memiliki kelebihan masingmasing. Tidak ada orang
atau kelompok masyarakat yang tidak memiliki kelebiha dibanding yang lain. Ada yang kelebihannya bersifat isik, ada yang kelebihannya bersifat pikiran, ada yang kelebihannya bersifat keterampilan, maupun kelebihan dalam perilaku lain. Karena setiap orang atau kelompok memiliki kelebihan masing-masing, maka tidak ada orang atau kelompok yang boleh merasa lebih hebat dari orang atau kelompok lainnya. Sebaliknya, juga tidak boleh ada orang atau kelompok yang merasa lebih rendah dari yang lain karena semuanya sama di hadapan hukum.
Dengan demikian, tidak boleh ada yang saling merendahkan antarorang atau antarkelompok masyarakat. Sebaliknya, antarorang atau antar kelompok malah harus bekerja sama satu\ sama lain
sehingga dapat membentuk  masyaraka yangkuat karena  menggabungkan kelebihan masingmasing. Hal tersebut dapat di umpa makan dengan lidi dan sapu. Lidi sangat mudah dipatahkan dan hanya punya sedikit manfaat.

2. Menjaga Kebinekaa

Seperti disebutkan di atas, agar seseorang atau sekelompok orang bisa maju perlu menghargai, membangun hubungan, serta bekerja sama dengan orang  84 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII atau sekelompok orang lain yang berbeda dengan dirinya atau kelompoknya. Hal itu berlaku bagi seluruh umat manusia, terutama bangsa Indonesia yang sangat berbineka. Menghargai, membangun hubungan, serta bekerja sama dengan orang atau kelompok yang berbeda itulah yang harus dilakukan dalam menjaga kebinekaan. Baik pada kelompok gender, suku dan budaya, pemeluk agama, juga kelompok ras serta golongan. Dengan melakukan tiga hal itu kebinekaan terjaga dan bangsa Indonesia dapat maju. Hal seperti itu harus dilakukan antargender. Laki-laki  perlu menghargai, membangun  hubungan, serta bekerja sa ma  dengan perempuand ber bagai bidang agar
bisa maju. Perempuan juga harus melakukan ha  dengan laki-laki. Masing-masing punya kele bihan yang perlu digabung kan satu sama lain.


Demikianlah sedikit penjelasan tentang Pengertian Kebinekaan Indonesia semoga bermanfaat.